Sejarah Asuransi Syariah

Brothers and sisters, pernahkah kalian mendengar tentang Asuransi Syariah? Bagi yang belum tahu, Asuransi Syariah adalah jenis asuransi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Nah, kali ini aku akan membahas sejarah Asuransi Syariah yang jarang diketahui dan sejarahnya di Indonesia. Yuk, mari kita simak!

Sejarah Asuransi Syariah

Asuransi Syariah sebenarnya sudah dimulai sejak zaman Rasulullah Muhammad saw. Beliau saat itu memberikan kompensasi kepada para pedagang yang mengalami kerugian dalam perjalanan bisnis. Selain itu, model ini kemudian diadopsi oleh Khalifah Umar bin Khattab dan diterapkan dalam pengelolaan negara.

Namun, sejarah modern Asuransi Syariah dimulai pada tahun 1979 di Sudan. Saat itu, pemerintah Sudan memutuskan untuk menerapkan instrumen keuangan syariah sebagai alternatif pengganti instrumen keuangan konvensional. Salah satunya adalah Asuransi Syariah.

Sejarah Asuransi Syariah di Indonesia

Asuransi Syariah mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1992 dengan didirikannya PT Takaful Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang asuransi berdasarkan prinsip syariah. Namun, baru pada tahun 2014, pemerintah Indonesia secara resmi mengeluarkan peraturan perundang-undangan tentang Asuransi Syariah.

Apa Itu Asuransi Syariah?

Asuransi Syariah, atau yang juga dikenal dengan Asuransi Takaful, adalah jenis asuransi yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam. Hal ini berarti bahwa asuransi ini menghindari penggunaan unsur-unsur yang dianggap haram oleh ajaran Islam, seperti riba, maisir, dan gharar.

Sistem asuransi syariah tidak hanya menjamin risiko yang tidak diinginkan, tetapi juga mendukung peningkatan kesejahteraan umat Islam. Dalam asuransi syariah, kontributor dan peserta asuransi adalah sebagai satu tim yang memikul risiko bersama.

Mengapa Memilih Asuransi Syariah?

Mengapa memilih Asuransi Syariah daripada asuransi konvensional? Berikut adalah beberapa kelebihan Asuransi Syariah:

  • Pada Asuransi Syariah, sistem bagi hasil diterapkan antara perusahaan asuransi dengan peserta asuransi. Hal ini berarti bahwa ketika terjadi klaim, peserta asuransi akan mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan asuransi.
  • Adanya prinsip kesepakatan, transparansi, dan pembagian risiko yang adil.
  • Asuransi Syariah tidak menggunakan instrumen keuangan yang dianggap haram, seperti riba, maisir, dan gharar.
  • Asuransi Syariah berprinsip pada keterbukaan dan kesepakatan antara perusahaan asuransi dengan peserta asuransi. Hal ini membuat proses klaim lebih mudah dan transparan.

Kapan Harus Mengambil Asuransi Syariah?

Mengambil Asuransi Syariah sangat disarankan bagi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

  • Beragama Islam dan ingin menghindari riba, maisir, dan gharar dalam transaksi keuangan.
  • Mempunyai kepentingan yang sama dalam menangani risiko ekonomi.
  • Ingin terlibat dalam kegiatan masyarakat yang saling membantu.
  • Mengutamakan prinsip transparansi, pemahaman kesepakatan, dan pembagian risiko yang adil.

Dimana Bisa Mengambil Asuransi Syariah?

Saat ini sudah banyak perusahaan asuransi syariah yang bisa diminta informasinya, diantaranya adalah:

  • PT Takaful Indonesia
  • PT Asuransi Amanah Syariah
  • PT Asuransi Jiwa Syariah Bumiputera
  • PT Asuransi Syariah Mega Indonesia
  • PT Asuransi Syariah Central Asia

Kelebihan Asuransi Syariah

Berikut adalah beberapa kelebihan dalam Asuransi Syariah:

  • Asuransi Syariah menghindari unsur-unsur yang dianggap haram dalam agama Islam seperti riba, maisir, dan gharar.
  • Adanya prinsip kesepakatan, transparansi, dan pembagian risiko yang adil.
  • Asuransi Syariah memungkinkan kontribusi dari peserta asuransi dan pengelolaan dana investasi yang mengikuti prinsip syariah dalam aktivitasnya.
  • Pada Asuransi Syariah, sistem bagi hasil diterapkan antara perusahaan asuransi dengan peserta asuransi. Hal ini berarti bahwa ketika terjadi klaim, peserta asuransi akan mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan asuransi.

Kekurangan Asuransi Syariah

Namun, seperti halnya jenis asuransi yang lain, Asuransi Syariah juga memiliki kekurangan sebagai berikut:

  • Proses klaim peserta asuransi bisa menjadi lebih lama karena adanya proses yang harus dilakukan berdasarkan prinsip syariah Islam.
  • Tidak ada jaminan profit dalam asuransi syariah bagian investasi, seperti halnya asuransi konvensional.
  • Biaya premi Asuransi Syariah bisa sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Asuransi Konvensional. Hal ini dikarenakan pengaturan dana dalam Asuransi Syariah lebih rumit dan pengaturan risiko more detailed.

Bagaimana Cara Mengambil Asuransi Syariah?

Untuk mengambil Asuransi Syariah, pertama-tama kamu harus mencari perusahaan asuransi syariah yang terpercaya. Kemudian, kamu perlu melakukan verifikasi terhadap produk asuransi yang diinginkan dan memastikan bahwa produk itu sesuai dengan kebutuhanmu. Jangan lupa untuk membaca dengan baik dan cermat mengenai ketentuan dan syarat yang berlaku dalam produk asuransi.

Setelah menentukan produk yang diinginkan, kamu bisa menghubungi perusahaan asuransi syariah terdekat atau mengunjungi situs web resminya untuk memulai proses aplikasi. Dalam proses aplikasi, kamu akan diminta untuk mengisi formulir dan mengirim dokumen yang dibutuhkan.

Setelah itu, perusahaan asuransi syariah akan memproses aplikasimu dan memberikan keputusan apakah aplikasimu disetujui atau ditolak. Jika aplikasimu disetujui, kamu perlu membayar premi sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Jangan lupa bahwa kamu harus membayar premi secara berkala agar asuransi tetap dapat berjalan dengan baik.

Berapa Biaya Premi Asuransi Syariah?

Biaya premi Asuransi Syariah tergantung pada beberapa faktor, seperti usia dan kondisi kesehatan peserta asuransi, jumlah dan jenis perlindungan yang diperlukan, dan jenis produk asuransi yang diambil. Namun, secara umum, biaya premi Asuransi Syariah bisa lebih mahal dibandingkan dengan Asuransi Konvensional karena pengaturan dana yang lebih rumit dalam Asuransi Syariah.

Namun, biaya premi Asuransi Syariah bisa ditekan dengan cara memilih jenis Asuransi Syariah yang lebih fleksibel dan menyesuaikan dengan kebutuhanmu. Ingat, jangan memilih produk Asuransi Syariah hanya karena kamu ingin menghindari riba, maisir, dan gharar. Pastikan juga bahwa produk asuransi yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhanmu.

Nah, itu dia sedikit ulasan mengenai Asuransi Syariah, Sejarah Asuransi Syariah, dan Asuransi Syariah di Indonesia. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Jangan lupa berdoa saat memutuskan untuk mengambil beberapa keputusan penting dalam hidupmu, termasuk mengambil asuransi. Wassalam.

Pinjol

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Sejarah Asuransi Syariah yang dipublish pada di website Pinjol

Artikel Terkait

Leave a Comment